Thursday 27 August 2015

3 ulama pendiri organisasi penegak agama islam




Islam di Nusantara
Selain dengan KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan Juga Akrab dengan Maulana Muhammad Ilyas
-
Beberapa hari ini kita sering membaca sebuah postingan yang ditulis oleh ustadz Salim A Fillah mengenai betapa dekatnya hubungan pendiri dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan.
KH Hasyim Asy'ari adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) yang pada tanggal 1-5 Agustus 2015 menyelenggarakan Muktamar yang ke-33 di Jombang, sedangkan KH Ahmad Dahlan atau pada masa mudanya bernama Muhammad Darwis adalah pendiri Muhammadiyah yang juga menyelenggarakan Muktamar yang ke-47 di Makassar pada tanggal 3-7 Agustus 2015.
Kedua tokoh nasional tersebut disebutkan sama-sama menjadi santri dari Syaikhana Cholil Bangkalan, Madura. Keduanya kemudian dikirim oleh Syaikhana Cholil Bangkalan untuk belajar mengaji kepada seorang ulama besar di Semarang, bernama Kyai Soleh Darat.
Kyai Soleh Darat adalah seorang ulama terkemuka, ahli nahwu, ahli tafsir dan ahli falak. Keluarga besar RA Kartini juga mengaji pada beliau. Atas masukan dari RA Kartini pula, Kyai Soleh Darat menulis terjemahan Al Quran ke dalam bahasa Jawa agar bisa difahami. Sebelum itu, belum ada terjemahan serupa dari Al Quran.
Selama di Semarang dua santri tersebut belajar dengan rajin dan tekun. Kemudian oleh Kyai Soleh Darat, keduanya diperintahkan untuk melanjutkan pelajarannya ke Mekkah. Di kota suci ini, keduanya belajar kepada seorang ulama yang menjadi imam di Masjidil Haram, yaitu Syaikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. KH Hasyim Asy'ari muda terlihat yang sangat mencintai ilmu hadist, sementara Ahmad Dahlan lebih tertarik pada pemikiran dan gerakan Islam.
Sekembali ke Indonesia, KH Hasyim Asy'ari menetap di Tebuireng Jombang dan membuka pengajian Shahih Al Bukhari yang menjadi cikal bakal berdirinya Pesantren Tebuireng, Jombang yang masih berdiri hingga sekarang. Di kemudian hari, KH Hasyim Asy'ari mendirikan organisasi Nahdlatul Ulama.
Sementara KH Ahmad Dahlan mendirikan organisasi Muhammadiyah di Yogyakarta. Hubungan akrab kedua tokoh tersebut berlanjut sampai generasi keempat, putra putri Tebuireng yang belajar di Yogyakarta selalu tinggal di rumah keluarga KH Ahmad Dahlan, termasuk Gus Dur.
Maulana Muhammad Ilyas
Selain berteman dengan KH Hasyim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan dikabarkan juga berteman akrab dengan Maulana Muhammad Ilyas, seorang ulama dari India. Jalinan pertemanan ini dapat dibaca dalam buku “Muhammad Amien Rais Memimpin dengan Ruhani”, tulisan Zaim Uchrowi (Cetakan III, Juni 2004).
Tidak ada keterangan apakah KH Hasyim Asy'ari juga berteman dengan Maulana Muhammad Ilyas atau tidak. Menurut dugaan saya pribadi, jika KH Ahmad Dahlan berteman dengan Maulana Muhammad Ilyas, kemungkinan juga KH Hasyim Asy'ari juga berteman dengan Maulana Muhammad Ilyas, karena kebetulan kurun waktu belajar ketiga santri tersebut di Mekkah hampir bersamaan. Untuk masalah ini perlu penelusuran lebih lanjut.
Sebagaimana kedua tokoh tersebut di atas, Maulana Muhammad Ilyas juga menghabiskan masa mudanya dengan belajar dari satu madrasah ke madrasah yang lain. Maulana Ilyas kemudian juga meneruskan belajarnya ke tanah suci Makkah, disanalah beliau bertemu dengan KH Ahmad Dahlan.
Sekembali dari Makkah beliau membangkitkan sebuah aktivitas yang kemudian banyak dikenal orang sebagai Jamaah Tabligh. Gerakan ini saat ini sudah melebar hampir ke seluruh dunia. Di Indonesia, pusatnya berada di masjid Jami’ Kebun Jeruk Jalan Hayam Wuruk 83 Jakarta.
Tampilan ketiga tokoh tersebut juga mempunyai kemiripan satu dengan yang lain. Sama-sama bersurban, memelihara jenggot dan memakai gamis.
Nama ketiga gerakan tersebut juga menunjukkan semangat yang sama yaitu untuk menghidupkan kembali agama sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Muhammadiyah secara hariah artinya adalah pengikut Nabi Muhammad SAW, Nahdlatul Ulama (NU) secara harfiah berarti kebangkitan para ulama. Ulama sendiri adalah pewaris para nabi dan penghulu para nabi adalah nabi Muhammad SAW.
Sedangkan Jamaah Tabligh adalah nama yang diberikan oleh orang lain. Maulana Ilyas sendiri tidak memberikan sebuah nama untuk gerakan yang beliau pimpin. Seandainya harus diberi nama, beliau lebih suka memberi nama “Harakatul Iman”, Gerakan Iman.
Kearifan Lokal dan Global
Ketiga organisasi lahir karena kepedulian dan keprihatinan ketiga ulama tersebut di atas terhadap kondisi masyarakat muslim pada saat itu.
Kota Yogyakarta tempat lahirnya Muhammadiyah pada waktu itu masih banyak dipenuhi dengan praktek-praktek keagamaan yang merupakan campuran dari berbagai ajaran, maka KH Ahmad Dahlan berusaha meluruskannya. Beliau juga prihatin dengan kondisi sosial umat Islam waktu itu, karena itu kemudian beliau juga bergerak di bidang pendidikan, rumah sakit dan panti asuhan. Sampai saat ini, bidang-bidang tersebut merupakan kekuatan yang dimiliki oleh Muhammadiyah.
Nahdlatul Ulama yang lahir di sebuah pelosok di Tebuireng, Jombang Jawa Timur, waktu itu juga digambarkan sebagai tempat yang penuh dengan kemaksiatan. KH Hasyim Asyari tampil untuk melawan kemaksiatan tersebut. Beliau membuka pengajian dan mendirikan pesantren untuk mendidik umat agar menjalankan agama dengan benar. Hingga saat ini, pengajian dan pesantren merupakan pilar kekuatan NU.
Jamaah Tabligh, di Nizamudin, New Delhi Timur, India, juga lahir di sebuah kawasan dimana umat Islam sudah jauh meninggalkan agamanya. Untuk menyadarkan umat ini, Maulana Ilyas juga melakukan berbagai cara, mulai dari pengajian umum, mendirikan madrasah dan mengembangkan metode yang sekarang dipakai oleh Jamaah Tabligh yaitu khuruj fi sabilillah, meluangkan sebagaian waktu untuk belajar dan menyebarkan agama.
Meskipun punya ciri masing-masing yang terkait dengan tempat tumbuhnya gerakan tersebut, ketiga organisasi tersebut juga punya watak global yang diyakini sebagai perwujudan dari rahmatan lil alamin, bahwa agama merupakan rahmat bagi seluruh alam. Ketiga organisasi tersebut terus mengepakkan sayapnya ke seluruh alam. Banyak cabang NU dan Muhammadiyah berdiri di luar negeri. Jamaah Tabligh jaringannya mungkin lebih luas lagi.
Kearifan lokal dan watak global ketiga gerakan tersebut tidak perlu dipertentangkan satu sama lain. Saya yakin jika ditelusuri lebih jauh, masih banyak tali temali dan jalinan yang bisa digali antara berbagai organisasi dan gerakan Islam yang ada di seluruh dunia ini.
Semuanya insyaallah dalam rangka fastabiqul khairat, saling berlomba-lomba dalam kebaikan.

Wednesday 26 August 2015

Pinta mayat saat di mandikan

KISAH PROTES RUH SAAT JASAD DI MANDIKAN

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺘﻪ

Segala puji bagi Allah...
Mari kita Share
In shaa Allah bermafaat dunia akherat

ﻭَﺟَﺂﺀَﺕْ ﺳَﻜْﺮَﺓُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ ﺫَﻟِﻚَ ﻣَﺎﻛُﻨﺖَ ﻣِﻨْﻪُ
ﺗَﺤِﻴﺪُ
"Dan datanglah sakaratul maut
dengan sebenar-benarnya. Itulah
yang kamu selalu lari darinya".

Ketika ajal menjemput, tidak ada seorang pun yang mampu menghentikan. Dalam sebuah kitab karya Imam Abdirrahin bin Ahmad Al- Qadhiy,
dijelaskan bagaiman sakitnya raga ketika ruh mulai dicabut. Hal ini diceritakan Rasulullah SAW kepada Aisyah ra.

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, diceritakan bahwa suatu hari ia tengah duduk di dalam rumah dan mengucapkan salam, Aisyah ra berinisiatif untuk berdiri dan menyambut kedatangan kekasih Allah tersebut.

"Duduklah pada tempatmu, tidak usah berdiri wahai Ummul Mukminin,
"begitu ucap Rasulullah SAW.

Kemudian Rasulullah SAW ikut duduk dan meletakkan kepalanya pada pangkuan Aisyah.
Tak berapa lama kemudian Rasulullah SAW pun tidur terlentang.

Pada saat itu Aisyah ra mencari uban yang ada jenggot Rasulullah SAW dan melihat 19 helai rambut yang memutih.
Maka Aisyah pun menangis sehingga air matanya jatuh menetesi wajah Rasulullah SAW hingga akhirnya beliaupun terbangun daru tidurnya.

"Wahai ummul mukminin,
apa yang membuatmu menangis?"
tutur Rasulullah SAW.

Maka Aisyah ra menceritakan apa yang ia rasakan setelah melihat uban-uban Rasulullah SAW tersebut.

"Tahukah kamu, keadaan apakah yang paling menyusahkan bagi mayit? "kata Rasulullah SAW.

"Tidak ada keadaan yang paling menyusahkan atas diri mayit daripada saat keluar dari rumahnya,
anak-anak yang ditinggalkan berada di belakangnya, serta menangisinya,
"kata Aisyah ra.

"Itu memang pedih,
tapi masih ada lagi yang lebuh pedih dari itu,
"sahut Rasulullah SAW. "Tidak ada keadaan yang lebih berat atas diri mayit daripada saat dia dimasukkan dalam liang lahat dan dikubur di bawah tanah, para kerabat, anak dan kekasihnya meninggalkannya pulang.
Setelah itu datanglah Malaikat Munkar dan Nakir dalam kuburnya,
"ujar Aisyah lagi.

Rasulullah SAW tersenyum mendengar penuturan itu.
Setelah itu beliau menjelaskan kepada bahwa sesungguhnya saat yang paling berat bagi mayit adalah ketika datangnya

"Tukang Memandikan Mayit."

Mereka mengeluarkan cincin dari jari-jari orang yang mati tersebut,
melepaskan pakaiannya kemusian memandikannya.
Ketika itu, ruhnya memanggil saat melihat jasadnya telanjang dengan suara yang dapat didengar oleh seluruh makhluk kecuali jin dan manusia.

"Apa yang diserukan oleh ruh itu ya Rasulullah?
"tanya Aisyah.

"Hai tukang memandikan,
demi Allah aku memohon kepadamu agar engkau mencopot pakaianku dengan pelan- pelan,
karena sesungguhnya saat ini aku sedang istirahat dari sakitnya pencabutan nyawa dari Malaikat Maut,
"begitu ungkap Rasulullah SAW.

"Lalu apa yang diserukan lagi oleh ruh...?
"tanya Aisyah ra lagi.

"Hai tukang memandikan, demi Allah jangan engkau tuangkan air panas,
jangan engkau gunakan air panas dan jangan pula air dingin,
sesungguhnya jasadku telah terbakar sebab dicabutnya nyawaku,
"papar Rasulullah SAW.

"Lalu ketika dimandikan, apa yang diserukan oleh ruh itu...?
"tanya Aisyah ra sekali lagi.

Dan ketika dimandikan, ruh itu berkata,
"Demi Allah, hai tukang memandikan, janganlah engkau pegang diriku terlalu kuat, sesungguhnya jasadku masih terluka karena keluarnya nyawa,
"tutur Rasulullah SAW.

Astaghfirullah....semoga yang membaca artikel ini diberi wafat dalam keadaan Khusnul Khatimah...
Diberi ketenangan jiwa sampai hari kiamat nanti. Aamiiin...

Tuesday 18 August 2015

Pintu rizki dengan 7 dzikir

***************************************
7 ZIKIR PEMBUKA PINTU REZEKI
***************************************

1. Memperbanyak Membaca – La hawla Wala
Quwwata Illa billah – Barangsiapa yang
lambat datang Rezekinya hendaklah banyak
mengucapkan – La hawla Wala Quwwata Illa
billah (HR. At- Tabrani)

2. Membaca – La Ilaha Illallahul Malikul
Haqqul Mubin -
Barangsiapa setiap hari membaca La ilaha
illallahul malikul haqqul mubin maka bacaan
itu akan menjadi Keamanan dari Kefakiran dan
menjadi Penenteram dari rasa Takut dalam
Kubur (HR. Abu Nu’aim dan Ad Dailami).

3. Membaca – Subhanallah wabihamdihi
Subhanallahil adziim . Dari setiap Kalimat itu
seorang MALAIKAT yang BERTASBIH kepada
ALLAH Ta’ala sampai hari Kiamat yang
Pahala Tasbihnya itu diberikan Untukmu.
(HR. Al-Mustagfiri dalam Ad-Da’awat)

4. Membaca Surat Al-IKHLA S:
Barangsiapa membaca Surat AlIkhlas ketika
masuk rumah maka berkah bacaan
Menghilangkan Kefakiran dari penghuni rumah
dan tetangganya (HR. AtTabrani)

5. Membaca Surat Al-WAQIA’AH :
Barangsiapa membaca surat Al-Waqiaah
setiap malam…maka TIDAK akan diTimpa
Kesempitan Hidup” (HR. Al-Baihaqi dalam
Syu’ab Al-Iman)

6. Memperbanyak SELAWAT KEATAS NABI :
Dari Umar bin Khaththab dari Nabi
Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda
bersabda: Barangsiapa Berselawat kepadaku
satu kali Selawat maka ALLAH akan
membalas sepuluh kali Selawat dan
Mengangkatnya Sepuluh DARJAT.
(Dikeluarkan Imam Bukhari dalam Adabul
Mufrad, Ibnu Abu Syaibah…al-Bazzar….Ibnu
Syahiin dan al-Ismaili dengan sanad ma’lul)

7. Melazimkan BERISTIGHAFAR :
Barangsiapa melazimkan Beristighfar nescaya
ALLAH akan Mengeluarkan dia dari segala
Kesusahan dan Memberikan Rezki dari arah
yang tidak diDuga-Duga” (HR. Ahmad, Abu
Dawud dan Ibnu Majjah)

Ya ALLAH berikanlah kami Rezki yang Luas…
yang Halal lagi Baik tanpa Memberatkan
kami….Jika Rezki kami ada diLangit maka
Turunkanlah.

Jika ada diBumi maka
Keluarkanlah. Jika jauh maka Dekatkanlah.
Jika Dekat maka Mudahkan lah.
Jika sedikit maka Banyakanlah.
Jika banyak
maka BERKATI LAH agar kami dapat
menolong ANAK-ANAK YATIM – FAKIR
MISKIN – MEREKA YANG DALAM KESUSAHAN
& KEDHAIFAN.

YA ALLAH……Kabulkanlah doa kami…Aamiiin
YA ALLAH Ya Robbal ‘Alamin.
Semoga ALLAH Mengabulkan Do’a kita.
Semoga Bermanfaat. In shaa ALLAH.....

SEBARKANN...

Friday 14 August 2015

Tanda2 kematian

"TANDA- TANDA KEMATIAN"

ALLAH Subhanahu Wata'ala telah memberi tanda
kematian seorang muslim sejak 100 hari, 40 hari, 7
hari, 3 hari dan 1 hari menjelang kematian..

Tanda 100 hari menjelang ajal :
Selepas waktu Ashar (Di waktu Ashar karena
pergantian dari terang ke gelap), kita merasa dari
ujung rambut sampai kaki menggigil, getaran yang
sangat kuat, lain dari biasanya, Bagi yang
menyadarinya akan terasa indah di hati, namun
yang tidak menyadari, tidak ada pengaruh apa-
apa..

Tanda 40 hari menjelang kematian :
Selepas Ashar, jantung berdenyut-denyu t..
Daun yang bertuliskan nama kita di lauh mahfudz
akan gugur..

Malaikat maut akan mengambil daun kita dan
mulai mengikuti perjalanan kita sepanjang hari..
Tanda 7 hari menjlang ajal :

Akan diuji dengan sakit, Orang sakit biasanya
tidak selera makan..

Tapi dengan sakit ini tiba-tiba menjadi berselera
meminta makanan ini dan itu..

Tanda 3 hari menjelang ajal :
Terasa denyutan ditengah dahi,Jika tanda ini
dirasa, maka berpuasalah kita, agar perut kita
tidak banyak najis dan memudahkan urusan orang
yang memandikan kita nanti..

Tanda 1 hari sebelum kematian :
Di waktu Ashar, kita merasa 1 denyutan di ubun-
ubun, menandakan kita tidak sempet menemui
Ashar besok harinya..

Bagi yang khusnul khotimah akan merasa sejuk di
bagian pusar, kemudian ke pinggang lalu
ketenggorokan, maka dalam kondisi ini hendaklah
kita mengucapkan 2 kalimat syahadat..

Sahabatku yang budiman, subhanALLAH, Imam Al-
Ghazali, mengetahui kematiannya..
Beliau menyiapkan sendiri keperluannya, beliau
sudah mandi dan wudhu, meng-kafani dirinya,
kecuali bagian wajah yang belum ditutup..

Beliau memanggil saudaranya Imam Ahmad untuk
menutup wajahnya..

SubhanALLAH..
Malaikat maut akan menampakkan diri pada
orang-orang yang terpilih..

Dan semoga kita menjadi hamba yang terpilih dan
siap menerima kematian kapanpun dan di
manapun kita berada..

Dan semoga akhir hidup kita semua Husnul
Khatimah,Aamiin ..

Yuk Bagikan Artikel ini,semoga menjadi KEBAIKAN
bagi kita bersama..

Tuesday 11 August 2015

Renungan singkat




pertunjukan akhir
Seorang pemain sirkus memasuki hutan untuk mencari anak ular yang akan dilatih bermain sirkus. Beberapa hari kemudian, ia menemukan beberapa anak ular dan mulai melatihnya. Mula-mula anak ular itu dibelitkan pada kakinya.
Setelah ular itu menjadi besar dilatih untuk melakukan permainan yang lebih berbahaya, di antaranya membelit tubuh pelatihnya. Sesudah berhasil melatih ular itu dengan baik, pemain sirkus itu mulai mengadakan pertunjukkan untuk umum. Hari demi hari jumlah penontonnya semakin banyak. Uang yang diterimanya semakin besar. Suatu hari, permainan segera dimulai. Atraksi demi atraksi silih berganti. Semua penonton tidak putus-putusnya bertepuk tangan menyambut setiap pertunjukkan.
Akhirnya, tibalah acara yang mendebarkan, yaitu permainan ular. Pemain sirkus memerintahkan ular itu untuk membelit tubuhnya. Seperti biasa, ular itu melakukan apa yang diperintahkan. Ia mulai melilitkan tubuhnya sedikit demi sedikit pada tubuh tuannya. Makin lama makin keras lilitannya. Pemain sirkus kesakitan.
Oleh karena itu ia lalu memerintahkan agar ular itu melepaskan lilitannya, tetapi ia tidak taat. Sebaliknya ia semakin liar dan lilitannya semakin kuat.
Para penonton menjadi panik, ketika jeritan yang sangat memilukan terdengar dari pemain sirkus itu, dan akhirnya ia terkulai mati.
Kadang-kadang dosa terlihat tidak membahayakan. Kita merasa tidak terganggu dan dapat mengendalikannya. Bahkan kita merasa bahwa kita sudah terlatih untuk mengatasinya. Tetapi pada kenyataanya, apabila dosa itu telah mulai melilit hidup kita, sukar dapat melepaskan diri lagi daripadanya.