Tuesday 29 December 2015

NABI SAW SENANG DENGAN TURUNNYA MAGFIRAH DAN TERBUKANYA KOTA MAKKAH KETIKA KEMBALI DARI HUDAIBIYAH

Imam Ahmad mengeluarkan hadits dari Anas bin Malik r.a, dia berkata; Kerika turun ayat ini kepada Rasulullah saw;
َ
     Kemenangan (Al-Fatĥ):2 - supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus. (Qs.alfath;2)

    Maka setelah kembali dari. Hudaibiyah Nabi saw bersabda, "Sungguh telah turun kepadaku pada malam ini satu ayat yang lebih aku cintai dari sesuatu yang berada di bumi".

    Kemudian Nabi saw membacakan kepada mereka. Lalu mereka berkata, "Sungguh sangat enek dan menyejukkan, wahai Nabi Allah! Allah swt telah menerangkan apa yang diperbuat kepada engkau, maka apa yang akan diperbuat untuk kami? "

   Lalu turun ayat kepadanya lagi;

"Supaya Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam Jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan supaya Dia menutupi kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah". (Qs.al Fath;5)

    Dan Imam Bukhori dan Muslim mengeluarkan hadits dari Anas r.a sebagaimana di terangkan dalam kitab Tafsir Ibnu Kasir juz 4 halaman 183, dan menurut Ibnu Jarir di katakan; 

    "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata". (Qs.al fath; 1)

    Dari Anas r.a berkata; Ayat ini turun kepada Rasulullah saw setelah beliau kembali dari Hudaibiyah. Sungguh mereka telah merekayasa di antara ibadah mereka, lalu mengorbankan hidayah di Hudaibiyah, dan di kalangan para sahabat tercampur perasaan  sedih dan susah, lalu Nabi saw bersabda, "Sungguh telah turun kepadaku ayat yang aku cintai daripada dunia dan seisinya".

   Lalu beliau saw membacakan ayat;
yang artinya, "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus". (Qs.al fath; 1-2)

    Lalu sahabat berkata, "Sejuk sekali untuk engkau,…. " Sebagaimana di sebutkan serupa ini.

    Imam Ahmad mengeluarkan hadits dari Majma' bin Jariyah al Anshari r.a dan dia adalah salah satu qari yang membaca al Quran. Dia menuturkan; Aku menyaksikan perjanjian Hudaibiyah, kemudian kami pergi meninggalkannya kerika orang-orang berlari dengan menggunakan unta-unta mereka. Kemusian orang-orang, satu sama lain saling berkata, Mengapa dengan orang itu? ".

    Mereka berkata, Rasulullah telah menerima wahyu".

    Kemudian kami keluar menuju khalayak dengan cepatnya. Ketika itu Rasulullah saw tengah duduk diatas tunggangannya, lalu orang-orang berkumpul mengerumuninya. Lalu Rasulullah saw membacakan ayat ini;  yang artinya,
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenagan yang nyata".(Qs.al fath; 1)

    Seorang laki-laki dari kalangan sahabat Rasulullah saw berkata, "Wahai Rasulullah! Apa yang telah dibuka? "

    Nabi saw bersabda, "Ya, demi Dzat yang nyawaku berada di kuasaan-Nya, sesungguhnya telah terbuka kota Makkah".

    Lalu dia menyambut hadits dan Abu Daud meriwayatkannya juga di dalam kitab Jihad sebagaimana dalam kitab Tafsir Ibnu Kasir juz 4 halaman 183.

    Juga Imam Bukhari mengeluarkan hadits ini dari Bara' r.a dia berkata; Mereka kembali ketika terbukanya kota Makkah, sungguh kota Makkah telah terbuka dan kami kembali ketika terbuka Bait Ridwan pada hari Hudaibiyah.

    Lalu dia menyabutkan hadits sebagaimana dalam kitab Tafsir Ibnu Kasir juz 4 halaman 183. Dan Ibnu Jarir juga mengeluarkan hadits serupa ini dalam  Tafsirnya juz 26 halaman 44 dari Bara' r.a dengan dari Jabir r.a dia berkata, "Tidaklah kami kembali setelah Fathul kecuali pada hari Hidaibiyah

Saturday 19 December 2015

KISAH UMAR R.A BERSAMA NABI SAW PADA HARI HUDZAIFAH (Perjanjian Hudaibiyah)

Imam Bukhari mengeluarkan hadits dalam kitab Tafsir dari Habib bin Abi Sabit r.a, katanya; Aku datang kepada Abu Wail dan aku bertanya sesuatu kepadanya lalu diaenceritakan;  Dulu ketika aku di shifin, seorang laki-laki berkata, "Apakah kalian melihat orang-orang yang mengajak kepada kitabullah? ".

   Maka Ali bin Abi Thalib r.a berkata ,"Benar".

    Sahl bin Hunaif r.a berkata, "Buruk sekali diri kalian, sungguh aku telah melihat pada hari Hudaibiyah (maksudnya pada hari perjanjian Rasulullah saw dengan musrikin). Dan jika kami melihat pertempuran, sungguh kami akan berperang".

    Lalu datang Umar r.a seraya berkata, "Apakah kita dalam golongan yang benar dan mereka dalam kebatilan? Apakah kita mati masuk dalam Jannah dan mereka mati masuk dalam neraka?

    Lalu Nabi saw bersabda, "Benar".

    Umar r. a berkata lagi, "Apakah lami akan diberi dunia dengan agama kami dan kami kembali semasa Allah menghukumi kami?

    Nabi saw bersabda, "Wahai Ibnu Khathab..! sesungguhnya aku Rasulullah dan Allah swt ridak akan menyia-nyiakan aku selamanya".

   Lalu beliau kembali dalam keadaan marah karena tidak sabar, sehingga datang Abu Bakar r.a lalu Umar r.a berkata, "Wahai Abu Bakar. Apakah kita dalam keadaan yang hak dan mereka batil?

    Abu Bakar r.a menjawab, "Wahai Ibnu Khathab! sesingguhnya dia Rasulullah dan Allah swt tidak akan menyia-nyiakan diaselamanya.

    Kemudian turun surat al Fath.

   Imam Bukhari mengeluarkan hadits di dalam tempat yang lain, juga Muslim dan Nasa'i dari jalan yang lain yaitu dari Sahl bin Hunaif r.a dan di dalamnya terdapat perkataan; "Wahai manusia! Jelek sekali pendapat kalian, sedungguhnya aku telah melihat pada hari Abi Jandal r.a seandainya akuampu untuk menolak perintah Rasulullah saw, maka aku akan menolaknya".

    Dan dalam riwayat lain;  lalu turun ayat al Fath, kemudian Rasulullah saw memanggil Umar bin Khathab r.a seraya membacakan ayat ini kepadanya.

   Sebagaimana di terangkan dalam kitab Ibnu Kasir juz 4 halaman 200 


   Dan sudah di kemukakan dalam bab yang lalu, yaitu bab "Dakwah kepada Allah" dalam kisah Shuluh Hudaibiyah dari Imam Bukhari dari jalan MISWAR BIN MAHRAMAH R.A dan MARWAN, di dalamnya di katakan; Abu jandal berkata , "Wahai golongan kaum muslimin.. ! Aku akan menolak orang musrikin dan sesungguhnya aku datang dalam keadaan muslim. Apakah kalian tidak melihat apa yang aku temui? Sesungguhnya dia akan di adzab dengan adzab yang pedih".



   Lalu Umar r.a datang kepada Rasulullah saw dan berkata, "Apakah engkau Nabi Allah yang baik? " 


   Nabi saw menjawab, "Ya".


   Umar r.a berkata, "Apakah kami dalam gololongan yang hak dan musuh kami yang batil? "


   Nabi saw bersabda, "Ya".


    Umar r.a berkata, "Mengapa kami memberikan dunia di dalam kami?"


    Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya aku adalah Rasulullah dan aku tidak akan bermaksiat kepada-Nya karena Dia adalah Dzat yang Maha Penolong".


   Umar r.a berkata, "Apakah engkau dulu pernah bercerita kepada kami, sesungguhnya kita akan datang ke Baitullah dan Thawaf di dalamnya? "


    Nabi saw bersabda, "Ya, apakah aku mengabarkan engkau kalau aku akan datang pada tahun ini?"


    Umar r.a beekata ,"tidak".


    Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya englau akan datang dan Thawaf di dalamnya".


   Lalu Umar r.a datang kepada Abu Bakar r.a dan berkata, "Wahai Abu Bakar! Apakah dia Nabi Allah yang baik?".


   Abu Bakar r.a berkata, "Ya".


   Umar r.a berkata, "Apakah kita hak dan musuh kita batil?".


    Abu Bakar r.a berkata, "Ya".


    Umar r.a berkata, "Mengapa kita memberikan dunia dengan agama?".


   Abu Bakar r.a berkata, "Wahai laki-laki..! Sesungguhnya dia adalah Rasulullah yang hak dan dia tidak akan bermaksiat kepada Rabb-nya yang Dia adalah Dzat Penolong,  lalu berpegang tegulah dengan tali-Nya, maka demi Allah!  Sesungguhnya dia di atas hak!".


    Umar r.a berkata, "Apakah beliau pernah menceritakan kepada kita bahwasanya kita akan pergi ke Baitullah dan Thawaf di dalamnya?".


   Abu Bakar r.a berkata, "Benar. Apakah beliau memberikan kabar kepadamu kalu engkau akan datang pada tahun ini?".


    Umar r.a menjawab, "Tidak".


    Abu Bakar r.a berkata, "Sesungguhnya engkau akan datang kepadanya dan Thawaf di dalamnya".


    Lalu Umar r.a mengerjakan seperti itu. 

KISAH ABDULLAH BIN MASUD BERSAMA ISTRINYA R.A (JIMAT DAN AZIMAT SERTA SIHIR ADALAH SYIRIK)

Imam Ahmad mengeluarkan hadits dari Zainab r.ha, istri Abdullah bin mas'ud r.a, katanya; Dulu Abdullah bin Mas'ud r.a ketika datang hajat, dia pergi ke pintu lalu membuang riak dan meludah, karena dia benci, apabila ada orang yang masuk tanpa izin dengan membawa sesuatu yang di bencinya.

    Aku berkata, "Sesungguhnya telah datang suatu hari hajat".

    Lalu dia berdehem lalu meludah, sedang di dekatku ada seorang yang lemah yang terkena penyakit panas, lalu aku masukkan dia ke bawah tempat tidur.

    Kemudian datang dan duduk di sampingku, lalu dia melihat di leherku teruntai kalung (sejenis jimat), dia bertanya, "Kalung apa ini?"

    Aku menjawab, "Kalung untuk melindungiku (untuk jimat) ".

    Maka Abdullah bin mas'ud r.a mengambil dan memutusnya, lalu dia berkata, "Sesungguhnya keluarga Abdullah tidak butuh pada kesyirikan, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya jimat dan azimat dan sihir adalah syirik".

    Aku berkata kepadanya, "Mengapa mengatakan seperti itu, sesungguhnya kedua mataku sakit lalu aku datang kepada seorang yahudi, kemudian dia memberiku jimat ini supaya mataku sembuh".

    Ibnu Mas'ud r.a berkata, "Karena sesungguhnya itu dari syetan,  dia menancapkan tangannya, maka ketika jimat itu di kalungkan maka akan sembuh matanya. Sesungguhnya akan mencukupi bagimu sesuatu yang aku ucapkan sebagaimana Rasulullah saw mengucapkan, Pergilah penyakit ini kepada Rabbnya manusia, sembuhkanlah..! Sesungguhnya Engkau Dzat yang memberi sembuh, tidak ada yang menyembuhkan kecuali kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak mendatangkan penyakit lagi".

    Sebagaimana di dalam kitab Ibnu Kasir juz 2 halaman 494.

Friday 18 December 2015

KECINTAAN UMAR DAN MU'AD R.A DI DALAM IMAN

Ibnu Abi Saiban Lalikain mengeluarkan hadits dalam sunahnya dari Abu Dzar r.a, katanya; Dulu Umar r.a mengambil tangan satu orang atu dua orang dari sahabatnya, lalu berkata, "Berdirilah dengan kami untuk menambah iman. "Lalu mereka berdzikir kepada Allah swt.

    Sebagaimana dalam kitab Kanzul Umal juz 10 halaman 207.

    Dan Abu Nuaim mengeluarkan dalam kiatab Hilyah juz 1 halaman 235 dari Aswad bin Hilal r.a, dia berkata;  Dulu kami ber-jalan bersama Muad r.a lalu dia berkata kepadaku, "Duduklah..!  kita beriman sesaat."

MEMPERBARUI IAMAN

    Imam Ahmad dan Thabarani mengeluarkan hadits dari Abu Hurairah r.a, dia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, " Perbaruilah iman kalian".

    Dia bertanya, "Wahai Rasulullah, Bagaimana caranya memperbarui iman kami? "

     Nabi saw bersabda, "Perbanyaklah mengucapkan lailaha ilallah".

     Haisami berkata bahwa rijalnya Ahmad tsiqah, dan Mundiri berkata didalam kitab Targhib juz3 halaman 75 bahwa isnadnya Ahmad Hasan.

KECINTAAN ABDULLAH BIN RAWAHAH DI DALAM MAJELIS IMAN

Imam Ahmad mengeluarkan hadits dengan isnad yang bagus dari Anas bin Malik r.a, katanya; Dulu Abdullah bin Rawahah r.a ketika ketemu dengan sahabat Rasulullah saw, dia berkata, "Ke sinilah, mari kita beriman sesaat dengan Rabb kita".

    Suatu hari dia berkata kepada seorang laki-laki seperti itu, lalu laki-laki itu marah dan datang kepada Nabi saw seraya berkata, "Wahai Rasulullah! Apakah pendapat engkau tentang Abi Rawahah, dia mengajak pergi dari iman kepadamu dengan iman sesaat? ".

    Nabi saw bersabda, "Semoga Allah swt merahmati Ibnu Rawahah..! Sesungguhnya dia telah mencintai majlis yang malaikat berlomba-lomba dengannya."

    Sebagaimana dalam kitab Targhib juz 3 halaman 63. Dan al Hafidh Ibnu Katsir berkata dalam Kitab Bidayah juz 4 halaman 258, hadits ini gharib sekali.

    Haisami berkata dengan isnadnya dari Ath' bin Yasar; Sesungguhnya Abdullah bin Rawahah r.a berkata kepada sahabatnya, "Ke sinilah sehingga kita beriman sesaat".

   Sahabatnya itu berkata, "Apakah kita belum beriman? ".

    Ibnu Rawahah r.a berkata, "Sudah, akan tetapi mengingat Allah swt akan menambah iman kita".

    Dan Imam Abu Qosim Allalikani meriwayatkan dari Shuraih bin Ubaid bahwa Abdullah bin Rawahah r.a  mengambil tangan seorang laki-laki dari temannya lalu berkata, "Berdirilah dengan kami, berimanlah sesaat.

    Lalu kami duduk di majlis Dzikir.

Hadis ini mursal dari dua wajah.

   Imam Thayaliasi mengeluarkan dari Abu Darda' r.a, katanya; Abdullah bin Rawahah pernah mengambil tanganku seraya berkata, "Ke sinilah, berimanlah sesaat. Sesungguhnya hati itu lebih cepat berubah dari pada periuk ketika berkumpul sisa makanan.

    Dan menurut Ibnu Asakir juga darinya, sesungguhnya dia berkata; Dulu, Abdullah bin Rawahah r.a ketika bertemu dengannya, berkata, "Wahai Uwaimir..! Duduklah berdzikir sesaat..! " Kemudian kami duduk dan berdzikir, kemudian dia berkata, "Ini adalah majelis iman, perumpamaan iman adalah semisal baju kurungmu, suatu ketika kamu akan melepasnya ketika engkau memakainya dan suatu ketika kamu akan memakainya ketika melepasnya, sesungguhnya hati lebih cepat berubahnya dari pada periuk yang berkumpul adonan roti".

    Sebagaimana dalam kitab Janzul Umal juz 1 halaman 101.

Thursday 17 December 2015

BEBERAPA PERKATAAN ALI, ABU DARDA' DAN IBNU MAS'UD TENTANG KALIMAT SYAHADAT DAN AHLINYA

Abu Nuaim mengeluarkan hadits dalam Kitab Hilyah dari Ali r.a dia berkata, "Hendaknya manusia lebih fasih lagi dan lebih lagi mengetahui Allah, yaitumelebihkannya lagi cintanya manusia kepada Allah, dan lebih mengagungkannya lagi dengan ahli lailaha ilallah".

    Sebagaimana dalam kitab Kanzul Umal juz 1 halaman 76.

    Dan Abu Nuaim mengeluarkan dalam Kitab Hiyah juz 1 halaman 219 dari Salim bin Abi Ja'di, katanya;  Aku berkata kepada Abi Darda' r.a,"Sesungguhnya Abu Said bin Munabih telah membebaskan 100 bidak".

    Lalu dia berkata, "Sesungguhnya seratus budak sudah dimerdekakan dengan hartanya seorang laki-laki, sungguh itu sudah banyak, dan apabila kamu suka aku akan menceritakan kepada kamu perkara yang lebih utama dari itu; yaitu iman yang tetep pada siang dan malam hari dan dan tidak henti-hentinya lisan berdzikir kepada Allah swt".

    Ibnu Abi Dunya telah mengeluarkan juga dengan isnad yang bagus dari Salim bin Abi Ja'di r.a, katanya; Dikatakan kepada Abu darda' r.a,"Sesungguhnya ada dua laki-laki telah membebaskan budak". Kemudian dia menyebutkan sebagaimana dalam Kitab Targhib juz 3 halaman 55.

    Imam Thabarani mengeluarkan dari Abdullah bin Masud r.a, katanya; "Sesungguhnya Allah swt telah membagikan kepada kalian akhlak-akhlak sebagaiamana Allah telah membagi rizki-rizki kalian. Dan sesungguhnya Allah swt telah memberikan harta kepada orang yang dicintai-Nya maupaun yang tidak dicintai-Nya, tetepi Allah swt memberikan iman kepada orang yang dicintai-Nya, apabial Allah swt mencintai seorang hamba, maka Allah swt akan memberikan kepadanya iaman,  maka barangsiapa yang bakhil dengan harta dari menginfaqkannya, dan lari dari musuh ketika mereka berjihad, dan merasa berat pada malam hari, maka perbanyaklah mengucapkan lailaha ilallah, Allahu Albar, Al Hamdulillah dan Subhanallah".

    Haisami berkata ; "Imam Thabarani telah meriwayatkan secara mauquf dan rijalnya shahih. "Munzdiri berkata; Di dalam kitab Targhib juz 3 halaman 94; Riwayatnya tsiqah dan hadits ini tidak marfu'.
   

SELAMATNYA JAMAAH AHLI SYAHADAT DARI NERAKA

Imam Hakim mengeluarkan hadits dari Rib'in dari Hudzaifah r.a, katanya; Rasulullah saw bersabda, "Islam akan hilang sebagaimana hilangnya kotoran dari pakaian, maka tidak akan di temukan lagi apa itu shaum dan apa itu sedekah dan apa itu ibadah, dan akan di hilangkan kitabullah pada malam hari, maka tidak tersisa di bumi ini darinya satu ayat pun,  sehingga satu golongan dari manusia, seorang yang tua renta dan lemah berkata, 'Aku menemukan dari bapak-bapakku kalimat "' Lailaha ilallah"', lalu kami mengucapkannya".

   
     Shilah r.a bertanya, "Apakah tidak mencukupi dari mereka ucapan lailaha ilallah, sedang mereka tidak mengetahui apa itu shaum dan sedekah dan ibadah? ".

    Lalu Hudzaifah r.a berpaling dari dia. Shilah kemudian mengulang-ulang pertanyaan itu kepada Rasulullah saw  sampai tiga kali,  numun beliau selalu berpaling,. Baru kemudian beliau menghadap kepada Shilah seraya bersabda, "Wahai Shilah, mereka akan selamat dari neraka, mereka akan selamat dari neraka,  mereka akan selamat dari neraka".

  
    Hakim berkata; Hadits ini shahih atas syarat Muslim dan keduanya tidak mengeluarkan". Dahabi berkata; Atas syarat Muslim".

Wednesday 16 December 2015

KAMU AKAN MENYESAL KALAU TIDAK MEMBACANYA,,,!!! KELUARNYA AHLI SYAHADAT DARI NERAKA

Imam Thabarani mengeluarkan hadits dari Abi Musa r.a, dia berkata; Rasulullah saw bersabda, "Ketika ahli neraka berkumpul di dalam neraka dam bersama mereka ada seseorang dari ahli Qiblah. Maka orang-orang kafir itu berkata kepada kaum muslimin, "Apakah kalian orang-orang muslim? "

    Mereka menjawab,  "Yaa."

    Orang kafir menjawab, "Apakah Islam tidak mencukupi kalian, sehingga kalian bersama kami di neraka? "

    Mereka menjawab, "Karena kami memiliki dosa, lalu kami di ambil dan di letakan di dalam neraka".

    Lalu Allah swt mendengar apa yang mereka katakan, kemudian Allah swt memerintahkan malaikat penjaga neraka untuk mengeluarkan ahli Qiblah itu. Ketika orang-orang kafir melihat seperti itu, mereka berkata, "Andai kata aku jadi orang muslimin,  maka aku akan dikeluarkan sebagaimana mereka di keluarkan".

   Kemudian Rasulullah saw beraabda, " aku berlindung kepada Allah dari syetan yang terkutuk (ta'awudhu).;

الر٠ تِلْكَ أَايَتُ الْكِتَبِ وَقُرْأَانٍ مُّبِينٍ رُّبَمَا ،١،
يَوَدُّالَّذِ ينَ كَفَرُوالَوْ كا نُوامُسْلِمِينَ ،٢،

    Alif, laam, raa. (Surat) ini adalah (sebagian dari) ayat-ayat al Kitab (yang sempurna),yaitu (ayat-ayat) al Quran yang memberikan penjelasan. Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim". (Qs. al Hijr; 1-2)

    Imam Abnu Abi Khatim juga telah meriwayatkan hadits yang serupa tetepi di dalamnya ada Basmalah sebagai ganti dari ta'awud.

    Thabarani dari Anas r.a berkata, Sesungguhnya manusia dari ahli laillaha ilallah ada yang masuk neraka karena dosa-dosanya, Kemudian ahli Lata dan 'Uzza berkata kepadanya, 'Apakah perkataan lailaha illallah tidak mencukupi (tidak bisa menyelamatkan) kalian, sehingga kalian sekarang di neraka bersama kami?' Lalu Allah swt marah kepada mereka, kemudian Allah swt mengeluarkan mereka, kemudian di jatuhkan kedalam sungai kehidupan lalu mereka sembuh dari luka bakar sebagaimana terlepasnya rembulan dari gerhananya lalu mereka dimasukan ke dalam Jannah dan di beri nama, dengan nama Jahanamiyun.

   Imam Ahmad telah mengeluarkan dari Abi Said al Khudri r.a melalui sebagian jalan yang lain hadits serupa ini. Di dalam riwayatnya dikatakan; Lalu mereka diberi nama di dalam Jannah dengan nama Jahanamiyun karena sangat hitam wajahnya.  Lalu mereka berkata; "Yaa Allah..! Hilangkanlah nama ini dari kami". Lalu Allah swt memerintahkan mereka supaya mandi di dalam sungai di dalam Jannah, lalu hilanglah nama itu dari mereka.

    Sebagaimana diterangkan didalam Kitab Tafsir Ibnu Kasir juz 2 halaman 546.

KALIMAT SYAHADAT AKAN MELEBUR DOSA-DOSA ORANG YANG BERSUMPAH BOHONG

Imam Bazaar mengeluarkan dari Anas r.a dia berkata; Rasulullah saw bersabda, "Wahai fulan..! Kerjakanlah seperti ini, seperti itu… "

    Si Fulan tadi berkata, "Tidak, demi Dzat yang tidak ada tuhan selain Dia, aku tidak akan mengerjakannya. "

     Sedangkan Rasulullah saw mengetahui,  sesungguhnya dia telah mengerjakannya.  Lalu Nabi saw mengulang-ulang kalimat tadi, lalu bersabda, "Kalimat syahadat akan melebur dosamu dengan kejujuranmu bahwa tidak ada tuhan selain Allah. "

     Haisami berkata bahwa Imam Bazaar dan Abu Ya'la telah meriwayatkan dengan semisalnya, kecuali perkataan; Sesungguhnya dia berkata, Allah akan melebur dosa kamu dari kebohonganmu, dengan cara kamu membetulkan kalimat; Sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah."' Rijal keduanya adalah rijal yang shahih. Dan dia berkata di dalam kitab Hamisi dari Ibnu Hajar bahwa di dalamnya terdapat Haris bin Ubaid Abu Qadamah, dia itu banyak mungkarnya, dan hadis ini sebaian dari kemungkarannya.

    Imam Bazaar telah menyabutkan dengan sendirian. Dan menurut Thabarani dari Ibnu Zubair bahwa hadisnya marfu', sesungguhnya seorang laki-laki bersumpah dengan nama Allah dengan mengucapkan, "Tidak ada tuhan selain Dia" sedangkan dia bersumpah bohong, maka dia akan di ampuni. Haisami berkata; Rijalnya shahih".

Tuesday 15 December 2015

NABI SAW MEMBERIKAN KABAR GEMBIRA KEPADA SAHABATNYA YANG BERADA DI TANAH KADIID

Imam Ahmad mengeluarkan hadits dari Rifaah al Juhaini r.a, dia berkata; Dulu kami pernah bersama-sama dengan Rasulullah saw hingga sampai di tanah Kadiid atau tanah Qudaid, lalu datang beberapa orang laki- laki yang meminta izin kepada Rasulullah saw untuk pergi ke keluarganya, dan Nabi saw pun memberikan izin kepada mereka.

    Kemudian Rasulullah saw berdiri,  memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian bersabda, "Tidaklah aku peduli, kepada beberapa laki-laki yang berada di sebagian pohon yang menyandingi Rasulullah saw, yang lebih benci kepada mereka daripada yang sebagian yang lain. "

     Tidaklah aku melihat seorang pun dari mereka, kecuali mereka sedang menangis. Lalu seorang laki-laki berkata, "sesungguhnya orang yang meminta izin setelah ini adalah orang yang safih (kurang akalnya).

     Nabi saw besabda, " Memujilah kepada Allah dan berkatalah yang baik-baik." Kemudian Nabi saw bersabda, "Sesungguhnya tidak akan mati seorang hamba yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan aku adalah utusan-Nya dengan membenarkan di dalam hatinya, dan memegangnya dengan teguh, kecuali ia akan memasuki Jannah."

     Nabi saw bersabda lagi, "sungguh telah berjanji akan memasukan ke dalam Jannah, 70 ribu orang dari umatku, yang tidak akan dihisab dan diazab.  Dan aku beharap kalian termasuk di dalamnya,  maka tegakkanlah kalimat itu. Dan barangsiapa berbuat baik kepada bapak-bapak kalian dan istri seta anak-anak kalian, maka mereka akan di tempatkan di dalam Jannah."

     Haisami berkata, "Imam Ahmad telah meriwayatkannya, dan menurut Ibnu Hibban, dia telah meriwayatkan sebagian, dan seluruh rijalnya tsiqah." Imam Darami,  Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Thabarani telah mengeluarkannya dengan panjang, sebagaimana di dalam kitab Kanzul Umal juz 5 halaman 287. Dan di dalam riwayat mereka di katakan;  Lalu Abu Bakar r.a berkata, "sesungguhnya seseorang yang meminta izin kepadamu setelah itu adalah orang yang bodoh (kurang akal)."

NABI SAW MEMBERIKAN KABAR GEMBIRA BAGI SAHABATNYA R.A YANG MENGUCAPKAN KALIMAT SYAHADAT DI DALAM MAJELIS, BERSAMANYA

Ahmad mengeluarkan hadits dari Ya'la bin Sadad r.a dia menuturkan bahwa Syadaad dan Ubadah bin Shamid r.a menceritakan kepadanya; Dulu ketika kami di samping Rasulullah saw beliau bertanya, "Apakah ada di kalangan kalian orang yang asing? "--maksudnya ahlul kitab--

     Kami menjawab, "Tidak ada, wahai Rasulullah. "

     Kemudian beliau memerintahkan untuk mengunci pintu, lalu bersabda, "Angkatlah tangan kalian semua dan ucapkanlah; Tidak ada tuhan selain Allah. "

     Lalu kami mengangkat tangan kami sesaat, kemudian Rasulullah saw meletakkan tangannya di atas tangan kami seraya bersabda, " segala puji bagi Allah,  yaa Allah,  sesungguhnya Engkau telah mengutusku dengan kalimat ini dan Engkau telah memerintahku dengannya dan Engkau telah menjanjikanku atasnya Jannah dan sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang tidak pernah mengingkari janji."

     Kemudian beliau bersabda, "Aku akan memberikan kabar kepada kalian.  Sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa kalian."

     Haisami berkata, "Imam Ahmad, Thabarani dan Bazaar telah mengeluarkan hadits tersebut dan rijalnya tsiqah

KISAH ALQOMAH AL ARABI R.A YANG PAHAM

Ibnu Asakir mengeluarkan hadits dari Anas R.a katanya; Ada seorang Arabi yang tua, dia adalah Alqomah bin Ulatsah r.a dia datang menemui Rasulullah saw lalu berkata, "Wahai Rasulullah!  sesungguhnya saya orang yang sudah tua renta dan tidak kuat untuk belajar Al-Quran, akan tetepi saya bersaksi, sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya yang hak. "

      Maka ketika laki-laki tadi sudah selesai bicara Nabi saw bersabda, "Engkau laki-laki yang paham atau engkau orang yang faham dari sahabat kalian. "

     sebagaimana di terangkan didalam kitab Kanzul Umal juz 1 halaman 70, Imam Kharaitin juga mengeluarkannya kitab Makarimil Ahklak demikian juga Daruqudi dalam kitab Af Rad dari hadisnya Anas r.a dan isnadnya dhoif sekali,  sebagaimana didalam kitab Ishabah juz 2 halaman 503.

KETERANGAN USTMAN R.A TENTANG HARAM MASUK NERAKA BAGI ORANG YANG MENGUCAPKAN KALIMAT SYAHADAT

Ahmad mengeluarkan hadits dari Ustman bin Affan R.a dia menuturkan; Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimat, tidaklah seorang hamba yang mengicapkan kalimat itu dengan hak di dalam hatinya kecuali akan di haramkan masuk neraka. "

      Umar bin Khathab r.a berkata, "Apakah kamu mau aku menceritakan kalimat itu? Ialah kalimat ikhlas yang Allah telah menetapkan kalimat itu untuk Muhammad dan sahabatnya, yaitu kalimat takwa yang Nabi Allah telah menawarkan kalimat itu kepada pamannya, yaitu Abu Tholib ketika menjelang kematiannya; barangsiapa yang bersaksi sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah. "

     sebagaimana di dalam kitab Majma' juz 1halaman 15. Dan Imam Abu Ya'la, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hiban dan selainnya telah mengeluarkan hadits ini,  sebagai mana di dalam kitab Kanzul Umal juz 1 halaman74.

Monday 14 December 2015

NABI SAW MEMBERIKAN KABAR GEMBIRA DENGAN JANNAH KEPADA ORANG YANG MENINGGAL DUNIA YANG TIDAK MENYEKUTUKAN ALLAH DENGAN SESUATU PUN

Bukhori dan muslim mengeluarkan hadits dari Abu Dzar r.a, katanya;  Pada suatu malam aku keluar, ketika itu Rasululah saw sedang berjalan sendirian dan tidak ada seorang pun yang bersamanya. Aku berkata dalam hati, "Nampaknya beliau sedang tidak suka ditemani.
     
      Aku pun berjalan di bawah perlindungan bulan, lalu Beliau saw menoleh ke arahku seraya bertanya, "siapakah itu? ".

      Aku menjawab,  "Abu dzar..!  Semoga Allah menjadikan saya sebagai tebusan. "

      Nabi saw bersabda, "Wahai Abu Dzar..!  Ke sinilah..!!

      Lalu aku berjalan bersamanya sesaat, Nabi saw berkata, "sesungguhnya orang yang mempunyai harta, mereka adalah orang yang tidak mempunyai pahala pada hari kiamat kecuali seseorang yang Allah beri kepadanya kebaikan,  lalu dia memberikan  harta itu dengan tangan kanan dan kirinya dan di antara kedua tangannya dan belakangnya serta beramal kebaikan dengannya. "

      Aku pun berjalan bersama Beliau saw sebentar, lalu Beliau bersabda kepadaku, "Duduklah di tempat ini. "

      Maka aku pun duduk di sebelah tempat yang luas yang sekelilingnya ada bebatuan, lalu Beliau bersabda lagi, "Tetaplah di sini sehingga aku kembali kepadamu. "

      Kemudian beliau pergi kedalam tempat yang banyak batu hitam, sehingga aki tidak melihatnya lagi, aku pun duduk sangat lama,  kemudian aku mendengar beliau bersabda, "Walaupun orang yang berzina dan mencuri. "

      Ketika beliau datang aku sudah tidak sabar lagi,  lalu aku berkata, Wahai Nabi Allah..!  Semoga Allah menjadikan saya sebagai tebusan,  siapa yang berbicara di balik batu tadi?  Saya tidak melihat seorang pun yang kembali kepada tuan dengan sesuatu. "

      Nabi saw bersabda, "Dia adalah Jibril a.s yang nenawarkan kepadaku di balik batu itu, lalu dia berkata, "Berikan kabar gembira kepada umatmu, barangsiapa yang mati tidak menyekutukan Allah dengan sedikit pun maka masuk Jannah, " lalu aku berkata, "Wahai Jibril..! Wlaupun dia berzina dan mencuri? 'Jibril a.s menjawab, "Betul. "

     Aku bertanya, "Wahai Rasululah,  walaupun berzina dan mencuri? "

     Nabi saw menjawab, "Benar. "

     Aku bertanya lagi, "Walaupun berzina dan mencuri? "

     Nabi saw menjawab,  "Benar, walaupun meminum khamr. "

    Sebagaimana di terangkan dalam kitab Jami'ul Fawaid juz 1 halaman 7. Perawi berkata, "Dan keduanya telah menambahi berserta Imam Turmizdi di dalam yang lain dengan semisalnya, di dalam ucapan yang keempat, "Agak memaksa Abu Dzar r.a.

BAB IMAN// NABI SAW MEMBERIKAN KABAR GEMBIRA DENGAN JANNAH KEPADA ORANG YANG BERSAKSI SESUNGGUHNYA TIDAK ADA TUHAN SELAIN ALLAH DENGAN YAKIN DI DALAM HATINYA

Imam Muslim mengeluarkan hadits dari Abu Hurairah r.a bahwa dia menceritakan: Suatu ketika kami duduk di sekitar Nabi SAW dan bersama kami ada Abu Bakar dan Umar r.a di dalam sebuah perkumpulan, lalu Rasulullah Saw berdiri dan meninggalkan kami,  tiba-tiba aku merasa khawatir kalu-kalau terjadi sesuatu kepadanya, maka aku pun terperanjat dan berdiri. (Akulah orang yang mula-mula terperanjat). Lalu aku keluar untuk mencari Rasulullah saw sehingga aku mendatangi tembok milik orang Anshar dari bani Najar. Aku memutar untuk mencari pintu masuk, tetepi tidak menemukannya. Tiba-tiba aku melihat seekor kancil yang masuk melalui sebuah lubang dari tembok dari tempat air yang mengalir. Maka aku pun masuk melalui lubang itu, kemudian aku menemukan Rasulullah saw.
          Rasulullah saw berkata, "Abu Hurairah-kah? ".
           Aku berkata, "Benar, ya Rasulullah. "
            Nabi saw bertanya, "Bagaimana keadaanmu? "
            Aku menjawab, " Ketika tuan berada di depan kami,  kemudian engkau berdiri dan meninggalkan kami, tiba-tiba aku merasa khawatir kalau-kalau terjadi sesuatu kepada tuan, maka saya terperanjat dan saya adalah orang yang pertama kali terperanjat, lalu saya mendatangi tembok ini dan saya masuk seperti masuknya kancil,  sedangkan mereka -- orang-orang -- berada di belakangku. "
           Nabi saw bersabda, "Wahai Abu Hurairah. "-- Beliau saw memberikan kedua sandalnya kepadaku. -- "Pergilah dengan membawa kedua sandalku, maka barang siapa yang bertemu denganmu dari belakang tembok ini, yang bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada ilaah (yang berhak disembah) selain Allah dengan meyakini di dalam hatinya maka berikanlah kabar gembira kepadanya dengan Jannah. "
           Orang yang pertama kali bertemu denganku adalah Umar r.a, lalu Umar r.a bertanya, "sandal ini milik siapa? "
           Aku menjawab, "Sandal ini milik Rasululah saw, beliau mengutusku untuk membawa kedua sandal ini, barang siapa yang bertemu denganku yang bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada yang di sembah selain Allah dan meyakini di dalam hatinya maka aku di suruh memberikan kabar gembira kepadanya dengan Jannah. "
           Mendengar hal itu Umar r.a  memukul dadaku dengan tangannya hingga aku jatuh tertelungkup. Lalu Umar r.a berkata, "Pergilah!! "
           Aku pun kembali kepada Rasululah saw sambil menangis dan aku membenci Umar, sedang ketika itu ia adalah orang kaya.
           Maka Rasululah saw  bertanya kepada Umar r.a ," Wahai Umar, apa yang mendorong egkau berbuat seperti itu? ".
           Umar menjawab, "Ya Rasululah, demi bapak dan ibuku, apakah engkau mengutus Abu Hurairah dengan membawa dua sandal engkau dan mengatakan barangsiapa yang bertemu dengannya yang bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada yang berhak disembah selain Allah dengan meyakini di dalam hatinya, maka engkau memberikan kabar gembira kepadanya dengan Jannah?"
          
           Nabi saw bersabda, "Benar. "
          
           Umar r.a berkata, "janganlah seperti itu. Sesungguhnya saya takut kalu manusia hanya mengandalkan dengan itu saja dan mereka tidak akan beramal. "
            Lalu Nabi saw bersabda, " Beramallah. "

sebagaimana di terangkan di dalam kitab Jam'ul Fawaid juz 1 halaman 7.